Jumat, 17 Februari 2012

PROSES PEMBUATAN SEMEN

Karena saya sedang KP (Kerja Praktek) di Semen Gresik, maka paling tidak saya tau bagaimana pembuatan semen.
just share saja lah, bagi bagi ilmu.



Bagan produksi semen


          


A.    PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU
1.    TAMBANG

Bahan baku utama dalam pembuatan semen adalah tanah liat dan batu kapur (CaO). Maka dari itu tambang tepisah menjadi dua bagian, yaitu tambang tanah liat yang diambil dari sekitar pabrik, dan juga tambang batu kapur yang berada di gunung kapur sekitar 2 km dari lokasi pabrik dan perumahan masyarakat.

Tambang tanah liat diambil dengan menggunakan dumptruck, karena sudah lama, maka lokasi tambang sekarang sudah membentuk danau yang di kemudian hari dapat di reklamasi mejadi wahana hiburan bagi masyarakat sekitar.

Tambang batu kapur dengan cara merontokkan bagian tepi dari gunung kapur dengan cara meledakkan tepi gunung kapur tersebut, sehingga pecahan batu kapur tersebut di drill lagi menjadi pecahan yang lebih kecil sdikit. Hingga ukuran maksimal diameter 2m.

Kemudian semua dibawa menuju crusher atau tempat pengolahan awal.




2.    CRUSHER

Crusher adalah tempat pengolahan awal dari bahan tambang yang telah di ambil oleh dump truck,dimasukkan ke dalam hole yang berisi konveyor untuk pengolahan masing masing bahan.

Untuk bahan tanah liat, tanah liat yang masuk akan dicacah atau di cincang hingga terpencar pencar,lalu akan dimasukkan ke bin sementara jika belum ada stok batu kapur, jika sudah ada,maka akan lanjut ke tahap selanjutnya.

Untuk bahan tanah liat, akan dihancurkan atau di press hingga diameter menjadi beberapa cm saja, setelah itu proses sama seperti tanah liat dan masuk ke proses selanjutnya.

Pada proses selanjutnya, adalah mencampur kedua bahan tersebut dengan takaran yang sudah ditentukan dari laboratorium. Sehingga bahan sudah tercampur meskipun belum homogen.

Setelah tercampur,bahan akan di taruh konveyor dan konveyor akan mentransfer ke alat tipper,yaitu alat yang sedikit mencampur bahan tersebut lalu menaruh atau membuang ke tempat reclaimer yang ada dibawahnya membentuk gunungan.



gb tripper yang menjatuhkan bahan ke reclaimer


3.    PILE RECLAIMER
gb tumpukan bahan yang ada di reclaimer


Setelah dari tripper adalah sudah terbentuk pile pada storage, lalu pile akan diambil atau di makan oleh zero reclaimer. Jika tracer adalah alat seperti kereta api, maka zero reclaimer seperti kaki sribu yang berjalan perlahan mengambil pile.
 gb zero reclaimer



Pile yang diambil adalah bahan baku untuk membuat clinker. Pile ditransfer dengan konveyor menuju mix bin. Mix bin adalah tempat untuk mencampur dari pile tadi dengan bahan lain pembentuk semen, yaitu pasir silika, biji besi dan juga batu kapur kualitas tinggi.

Lagi lagi kualitas dan takaran sudah ditentukan oleh laboratorium dan setelah tercampur,maka akan ditransfer ke rawmill. Dari mix bin ini lokasi sudah didalam pabrik.

Pencampuran bahan bahan tersebut prosesnya sama dengan proses crusher namun menggunakan buldozer saja karena sudah didalam pabrik.






B.    PROSES PRODUKSI TERAK/CLINKER
1.    RAWMILL

Setelah bahan baku telah tercampur lebih homogen, maka bahan akan masuk ke dalam mesin rawmill. Mesin ini terdiri dari mesin penghancur dan juga cyclone separator.

Pertama bahan akan masuk mesin penghancur yang akan menghancurkan bahan yang berdiameter beberapa cm tadi menjadi dalam satuan mikron atau berbentuk debu.

Mesin ini bergrak seperti mesin gilas namun secara vertikal.  Dibawah mesin ini juga dilengkapi dengan aliran udara panas dari kiln agar membuat bahan dari bin menjadi kering dan dapat disedot. Jika ada partikel yang masih berat,akan digilas, namun jika sudah berbentuk debu, maka akan disedot oleh separator.

Didalam separator akan terjadi pemisahan antara benda partikel padat dan juga udara. Dengan teknik memberi udara cyclone atau berputar didalam mesin,maka partikel akan jatuh kebawah sedangkan udara akan naik ke atas, maka dengan begitu akan terpisah udara dengan bahan.

Setelah disini, transportasi bahan tidak menggunakan konveyor, namun dengan air slight. Air slight adalah sebuah tunnel yang didalamnya terdapat kanvas. Jadi ketika bahan yang berupa debu ada diatas kanvas, maka udara ditiupkan dari bawah kanvas sehingga debu beterbangan mengikuti gerak angin yang disemburkan.

Setelah dari rawmill, bahan akan disimpan di silo kiln feeder dengan menggunakan bucket elevator,bahan dari airslight diangkat ke atas dan dimasukkan silo. Tinggi silo ini sekitar 40m dan bisa menampung 20kton. Rawmill memiliki 2 silo yang identik, maka total bahan yang dapat disimpan mencapai 40kton.

2.    PREHEATER

Dengan air slight lagi, bahan lewat bagian bawah silo ditransportasikan menuju pre heater. Preheater adalah tahap untuk memansakan awal bahan sebelum masuk kiln.

Ada 4 tahap pemanasan yang dilakukan dalam pre heater. Pertama hingga ketiga adalah dipanaskan oleh angin panas dari kiln, namun yang ke empat adalah dibakar dengn api dan juga digunakan teknik cyclone sehingga benar benar terbakar sempurna bahan bahan tersebut hingga suhu yang diinginkan sebelum masuk kiln adalah mencapai 850-900°c.

Output dari preheater ini adalah debu panas, karena titik didih bahan bahan tersebut memang masih diatas suhu tersebut.

3.    KILN

Kiln adalah jantung dari pabrik semen dan udara panas adalah darahnya. Karena kiln adalah proses terpenting dari proses pembuatan semen.

Debu panas dari preheater yang mencapai 850-900°c akan langsung masuk kiln. Di kiln akan disembur dengan serbuk batubara yang menyala dengan api hingga suhu bagian dalam kiln mencapai 1400-1500°c.

Pada suhu tersebut, debu telah mencapai titik didih, hingga di bagian tengah dimana api kiln terpusat debu berubah menjadi lava atau lahar cair.

Letak kiln sendiri adalah miring sekitar 5 derajat dan dengan panjang 40m. Kiln juga berputar sehingga lava yang ada dalam kiln akan ikut berputar dan ketika mencapai bagian ujung kiln akan mengeras namun masih panas dan membentuk butiran.

Didalam kiln sendiri karen besi saja bisa meleleh pada suhu 1000°c, maka lapisan dalamnya dilapisi batu tahan panas yang setidaknya dapat menahan panas agar tidak berlubang, meskipun suhu diluar kiln mencapai 300-350°c

Ini sudah dapat kita sebut sebagai clinker atau terak semen. Namun karena masih panas, maka akan masuk proses cooler.

Bahan bakar dari kiln sendiri dihasilkan dari batu bara yang dihaluskan hingga menjadi bubuk pada proses di coal mill

4.    COOLER

Setelah clinker panas dari kiln, akan masuk ke dalam cooler. Cooler bertugas untuk melakukan pendinginan mendadak pada clinker. Dari semula mencapai 1400-1500°c, maka dengan memberikan udara dingin melalui fan2 yang tersedia dan juga metode pengayakan clinker membuat clinker menjadi cepat dingin.

Proses ini sama seperti preheater, yaitu di ulangi berkali kali hingga suhu clinker menjadi sekitar 90-100°c saja.

Setelah clinker di dinginkan, maka clinker akan ditransportasikan dengan konveyor menuju tempat penyimpanan clinker di dome yang berkapasitas sekitar 60kton.




gb pecahan clinker

Setelah dari dome biasanya adalah finishmill, namun karena biasanya ad trouble atau kapasitas pabrik tidak mencukupi, clinker dari dome akan dibawa truk untuk diserahkan ke finishmill laen. Atau juga bisa di selesaikan di pabrik gresik.

5.    COALMILL

Kiln membutuhkan bahan bakar untuk membakar kiln feed, yang dibutuhkan adalah batu bara bubuk yang bisa disemprotkan ke dalam kiln dan membakar clinker.

Maka dari itu terdapat coal mill yang membuat bahan bakar tersebut. Dari batubara storage,dengan dumptruck, akan di masukkan ke dalam coal mill dan di coal mill batubara akan diremukkan dengan metode penumbukan sehingga batu bara berupa bubuk dan disemprotkan kedalam kiln.

Coal mill dibutuhkan ketika kiln berjalan normal, jika kiln mati dan dingin, maka metode start dilakukan dengan IDO. Yaitu dengan solar yang disemprot hingga suhu mencapai 300°c dan setelah itu baru memakai bau bara dari coal mill.


6.    ELECTOSTATIC PRECIPITATOR (EP)
Alat ini berfungsi untuk menahan bahan yang berupa debu agar tidak keluar dari cooler, maka debu yang keluar akan diberi muatn magnet sehingga akan menempel disalah satu kutub. Setelah menumpuk, akan dijatuhan dengan cara memberi pukulan ke kumpulan debu tersebut.

Jika tidak ada alat ini, maka semua bahan akan beterbangan dan mencemari sekitar pabrik.
Debu yang tersaring di EP akan dikembalikan lagi ke cooler dan dapat langsung diolah kembali.

C.    PROSES PRODUKSI SEMEN
1.    FINISH MILL




Finish mill bertugas untuk mencampur bahan agar menjadi semen yang diinginkan dan juga menumbuk hingga benar benar menjadi semen yang berbentuk debu.



Finish mill rentan terhadapair dan juga panas,sehingga finish mill jika terjadi panas,akan terjadi interlock dan mematikan proses sebelumnya juga.

 
                  gb mesin finish mill
2.    PACKER PABRIK DAN PELABUHAN

Setelah melalui tahap pengolahan akhir, maka semen dari silo semen akan ditransportasikan dengan air slight menuju tempat packer.
Pada packer,hanya ada dua jenis semen yang di packing. Yaitu ordinary portland cement (OPC) yang di packing dengan truk tabung langsung ke pelabuhan untuk proyek proyek besar.
Sedangkan untuk semen jenis pozzolan portland cement (PPC) adalah semen yang di packing untuk produksi rumahan yang biasa dijual dengan kemasan 40 kg atau 50 kg.

Atau bisa juga semen curah agar dapat di packing di pabrik cabang atau juga dimasukkan juga ke dalam kapal.
Setelah dari kapal akan didistribusikan ke luar pulau, jika dengan menggunakan truck,akan dikirim ke dalam pulau atau gudang gudang penyimpanan yang ada.

D.    CENTRAL CONTROL ROOM
1.    LABORATORIUM DAN X-RAY
Laboratorium adalah pusat pengatur segala takaran bahan bahan di pabrik ini.
Setiap jam, sampel dari tiap silo atau dome akan meluncur masuk ke dalam lab dan juga akan diteliti kandungan dari sampel tersebut.
Setelah itu lab akan memasukkan ke mesin xray untuk identifikasi bahan apa saja yang ada dalam sampel tersebut. Jika kurang akan dikompensasi,jika lebih akan dikurangi.
Setelah tercipta keputusan maka laboratorium akan memrintah DCS untuk melaksanakan keputusan dan terjadi secara real di lapangan.

2.    PEMELIHARAAN SISTEM KONTROL

Pemeliharaan sistem kontrol bertugas untuk pengecekan sensor dan juga untuk turun ke lapangan jika terjadi kerusakan komunikasi antara DCS, juga pengecekan DCS jika ada troble. Juga bagian pemrograman DCS yang ada di seluruh pabrik.

Pemeliharaan Sistem kontrol juga operator yang bertugas mengawasi semua sistem di pabrik yang telah dipasang oleh pemeliharaan sistem kontrol. Pemeliharaan Sistem kontrol bertugas untuk mengoperasikan kegiatan, takaran, dan juga arus transportasi pabrik berdasarkan keputusan dari laboratorium.

DCS adalah PLC yang berkomunikasi satu sama lain. namun jaman sekarang,PLC dan DCS adalah sama dan tidak mungkin dibedakan.





Jadi Bahan untuk membuat semen sebenarnya mudah di dapat dan juga bukan bahan kimia berbahaya.

Gunung kapur adalah gunung tandus yang tidak bisa ditumbuhi tanaman, namun setelah diambil, PT.SEMEN GRESIK akan melakukan reklamasi sehingga tidak terjadi eksploitasi yang membuat lingkungan rusak.
semua tambang akan di reklamasi menjadi hal yang berguna bagi masyarakat sekitar.

5 komentar:

  1. Salam blogger,
    Wah ternyata seru juga baca penjelasan anda tentang pengetahuan dan pengalaman anda selama Kerja Praktik di semen gresik.
    Kebetulan agustus depan saya akan keja praktik di semen gresik dengan bidang pemeliharaan sistem kontrol, dan saya sangat buta dengan kondisi di lapangan nanti.
    Dapatkah saya memperoleh alamat email anda mungkin? Saya ingin berkonsultasi tentang pengalaman anda yang terlebih dahulu kerja praktik di semen gresik.

    Saya sangat brharap mas arinal bisa berbagi pengalaman dengan saya.
    email saya : argo.satrio@gmail.com

    Salam

    BalasHapus
  2. Baik sekali, Sederhana dan Mudah di Pahami secara Umum, untuk Pemula Seprti Saya. trim's

    BalasHapus
  3. Sangat bermanffat blognya.menambah ilmu.mantap.

    BalasHapus
  4. Sangat membantu kakanda, di tugasku aku tulis sumbernya. makasih infonya

    BalasHapus